JAKARTA – Kelompok massa tergabung dalam Barisan Aktivis Timur (BAT) mengecam keras wacana aksi tolak Otsus, DOB dan referendum Papua.
“Kami meminta masyarakat Papua untuk mewaspadai penyusup yang ingin memancing di air keruh dan memecah belah bangsa. Dengan adanya Otsus, dan DOB rakyat Papua bisa sejahtera dan koruptor gigit jari,” tegas Ketua BAT Priskolin, hari ini.
Dia berpesan agar masyarakat Melanesia khususnya masyarakat Papua, bergandengan tangan cegah perpecahan di tanah Papua bumi cenderawasih. Dan mengajak semua anak bangsa untuk ikut mendinginkan suasana dan menghilangkan ego kepentingan pribadi dan kelompok demi kepentingan negara.
“Mari jaga persatuan dan kesatuan. Papua adalah Kita, Kita adalah Papua, NKRI harga mati,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat Papua untuk tidak mudah terprovokasi pihak asing maupun kelompok tertentu yang ingin memecah belah bangsa.
“Kami cinta merah putih. Damai di bumi Papua damai Indonesiaku,” sambung aktivis Melanesia ini.
“Papua juga Indonesia, kita semua bersaudara, jauh maupun dekat jarak kita, hitam maupun putih kulit kita. Karena segala beda inilah, yang membuat kita menjadi Indonesia. Jangan ada rasis diantara kita, karena kita semua bersaudara,” kata Wilson lagi.
Sementara itu, warga di Wamena, Papua, Salmon Walilo menyatakan menolak referendum yang disuarakan segelintir kelompok yang berusaha memprovokasi rakyat Papua dan diduga berafiliasi ke KKB.
“Rakyat Papua tak butuh referendum, karena rakyat sudah merdeka dalam Indonesia,” katanya.
Pihaknya menyatakan menolak referendum bagi Papua karena Papua adalah bagian dari Indonesia yang tak terpisahkan.
“Ada organisasi yang tak jelas hanya menciptakan keresahan di Papua. Kami akan monitor setiap kegiatan mereka, kalau perlu kami akan tindak tegas mereka,” pungkasnya.