JAKARTA, Inisiatifnews.com – Mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek “Uki” Prayudi menilai, bahwa tidak ada islamofobia di Indonesia, apalagi negara tersebut dihuni oleh mayoritas umat Islam.
“Gak ada Islamophobia di negara yang hampir 90% penduduknya beragama Islam,” kata Uki dalan keterangannya, Senin (2/5).
Menurutnya, menolak politisasi agama bukan bagian dari Islamofobia.
“Yang ada cuma penolakan terhadap politisasi agama,” ujarnya.
Bagi Uki, orang-orang yang mengupayakan agar agama tidak dijadikan tunggangan orang-orang politik untuk mendiskreditkan orang lain adalah bagian dari perilaku yang baik, yakni menjaga agar agama tetap menjadi nilai yang mulia.
“Justru dengan menolak untuk memposisikan agama sebagai komoditas politik, kita sedang menjaga kemuliaan agama,” tuturnya.
Kemudian, demografer muda itu menegaskan, bahwa menolak politisasi agama tidak berarti umat beragama dilarang untuk berpolitik. Karena dua hal itu berbeda konteks.
“Menolak politisasi agama bukan artinya orang Islam tidak boleh berpolitik,” tandasnya.
Diterangkan Uki, agama sebagai nilai yang digunakan untuk menjadi pedoman dalam berpolitik justru sangat baik. Karena agama dalam konteks nilai akan menjauhkan perilaku buruk para pelaku politik, seperti toleransi maupun kejujuran.
“Menginternalisasi nilai-nilai mulia yang diajarkan agama ke dalam cara berpolitik itu baik, seperti nilai kejujuran dan toleransi,” ucapnya.
Sementara politisasi agama jelas mendiskreditkan agama dalam konteks nilai hanya demi melegitimasi perilaku politik untuk merendahkan dan mendiskreditkan lawan politik semata.
“Sedangkan politisasi agama itu memanipulasi agama seolah barisan kami barisan Tuhan, di luar itu adalah musuh Tuhan, munafik, penipu, dan lain-lain,” pungkasnya.
